Saturday, April 14, 2012

AIR SUSU IBU, Breast feeding Tips


Mengapa harus ASI?
·         ASI mengandung jumlah lemak, gula, air, dan protein tepat seperti yang diperlukan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
·         Kebanyakan bayi lebih mudah mencerna ASI ketimbang susu formula
·         ASI mengandung antibody untuk membantu melindungi bayi dari bakteri dan virus
·         Menyusui membantu terbangunnya ikatan antara ibu dan anak
·         Membantu para ibu untuk cepat mengembalikan berat badan setelah melahirkan.
·         ASI yang keluar pada hari pertama sampai kurang lebih 14 hari sesudahnya disebut kolostrum. Sifatnya merangsang bayi supaya bab, sehingga bayi yang mendapat kolostrum akan lebih sering bab. Setelah 2 minggu, kolostrum berubah menjadi ASI matur. ASI ini mudah dicerna dan diserap tubuh bayi, sehingga tidak banyak yang terbuang. Oleh karena itu, kadang bab bayi yang mendapat ASI bisa 3-4 kali sehari, namun konsistensinya tetap lembek.
·         ASI yang keluar pada permulaan menyusui (foremilk) kelihatan lebih bening. Ini karena kandungan lemaknya kurang, tetapi protein tinggi. Sedangkan ASI yang keluar pada akhir menyusui (hindmilk) lebih kental dan putih, karena banyak mengandung lemak.

Umumnya bayi baru lahir perlu disusui 10 sampai 12 kali sehari dengan jarak antar waktu setengah sampai dua jam sekali. Waktu diantaranya merupakan saat ASI dicerna oleh usus bayi. ASI lebih mudah dicerna oleh usus bayi dibanding susu formula, karena itu bayi cepat merasa lapar Karena perutnya cepat kosong.

Perhatikan kebutuhan ASI bayi, karena tiap bayi berbeda. Bila bayi tidur selama 2 jam tanpa menangis minta susu, angunkan dia. Bila bayi mudah tertidur, ajak menyusu dengan berbagai posisi menyusui atau bahkan mengelitik kakinya agar ia tetap terjaga.

Menyusui malam hari dapat mengurai resiko bayi mengalami SIDS (Suddent infant death syndrome). Hasil penelitian membuktikan bayi yang tidur di satu tempat tidur dengan orang tuanya secara rutin ternyata menyusu hampir tiga kali lebih lama daripada bayi yang tidur terpisah pada malam hari. Selain itu menyusui malam hari mendukung metode kontrasepsi MAL (metoda amenorea laktasi) dengan menyusu malam hari, kadar hormone prolaktin dipertahankan tetap tinggi, sehingga menekan kadar hormone lain.

Jangan lupa mengosongkan salah satu payudara pada setiap waktu menyusui.

Tips:
·         Makan banyak buah dan sayuran segar, roti gandum, produk susu, dan makanan kaya protein
·         Minum banyak air
·         Konsumsi vitamin prenatal
·         Hindari kopi, teh, maupun minuman lain yang mengandung kafein lebih dari dua cangkir sehari
·         Hindari alcohol
·         Jangan merokok. Produksi asi anda bisa berkurang karenanya
·         Konsultasi ke dokter sebelum memutuskan menggunakan obat apapun
·         Sebaiknya minum 3 gelas susu dan makanan tinggi kalsium seperti yogurt, keju, atau es krim. Atau sebaiknya anda minta suplemen kalsium pada dokter (kalsium dalam asi tidak dipengaruhi kalsium dalam diet anda). Alternative lain : ikan kalengan, padi-padian utuh, sayuran berdaun hijau, biji kacang2an, buah kering, ayam tulang lunak, biji wijen, tofu, tortilla, ganggang laut, ikan teri, bandeng presto, tahu, tempe.

Ibu sibuk, ASI tetap melimpah
·         Pelihara terus keyakinan kita mampu member ASI eksklusif 6 bulan penuh jika kita memang mau. You are what you think.
·         Jangan mulai member makanan/minuman lain sebelum benar-benar perlu dan jangan mengenalkan botol/empeng. Ajarkan dengan menggunakan cangkir.
·         Terus menyusui di malam hari, pagi sebelum meninggalkan bayi, dan kapan saja kita ada bersama bayi. Menyusui di malam hari sangat dianjurkan karena tiga hal: di malam hari tubuh ibu lebih banyak menghasilkan prolaktin (hormone pemicu produksi ASI), prolaktin membuat tubuh ibu rileks, kadang mengantuk, sehingga ibu bisa beristirahat dengan baik, dan terakhir, hormone-hormon lain yang berhubungan dengan prolaktin akan menekan ovulasi, sehingga membantu ibu menunda kehamilan baru.
·         Belajar memerah ASI setelah melahirkan. Hasil perahan bisa ditabung di freezer untuk dipakai latihan minum dari cangkir atau untuk persediaan.
·         Jika tidak punya persediaan ASI perah, perah asi sebanyak kita mampu sebelum meninggalkan rumah, agar pengasuh bisa memberikan dengan cangkir pada bayi. Bangunlah setengah jam lebih pagi. Bila buru-buru, mungkin kita tidak bisa memerah ASI cukup banyak. Satu cangkir isi 200ml cukup untuk minum 3 kali sehari @60-70ml. Setengah cangkir cukup untuk 1 kali minum.
·         Susui bayi setelah memerah ASI (dirumah). Menyusui lebih efektif mengosongkan payudara dibanding memerah. Pengosongan payudara sangat penting karena tubuh akan memproduksi ASI sesuai pengosongan payudara.
·         Saat tidak bersama bayi, perah ASI 2-3 jam sekali (atau ketika payudara terasa penuh) selama 10-15 menit untuk masing-masing payudara.
·         ASI perah hanya diberikan pada bayi jika ibu dan bayi tidak ada dalam satu atap.
·         Selama ditempat kerja, perah ASI tiap 3-4 jam dan ditampung dalam wadah berbeda (jangan dicampur) beri label jam berapa, simpan dalam kulkas. Sebelum diberi pada bayi keesokan harinya, ASI dihangatkan dulu.

Menghangatkan ASI perah
·         ASI perah bisa tahan sekitar 6-8 jam di suhu ruangan.
·         ASI yang disimpan di kulkas jangan dipanaskan di atas api, cukup masukkan ASI (dalam botol) kedalam kobokan atau tempat yang berisi air panas.
·         Kalau disimpan di kulkas atau di tempat terbuka, kadang terjadi perubahan warna, bagian atas seperti berminyak atau ada endapan. Demikian juga baunya, agak lain ketika pertama baru diperah. Namun, percayalah komposisi atau khasiatnya tidak berubah, anda cukup mengocoknya setelah dihangatkan sebelum diberikan pada bayi.
·         Sebaiknya anda membeli termos, lalu isilah dengan es batu, jadi ASI yang anda perah di kantor bisa dimasukkan kedalam termos es sebelum dibawa pulang. Dalam kondisi ini asi akan tahan 24 jam. Setelah sampai rumah, segera letakkan asi dalam lemari es.

Panduan menyusui di tahun pertama
1.       Awali kegiatan menyusui tanpa cairan prelaktal. Bayi baru lahir sangat memerlukan kolostrum ASI yang dihasilkan di hari pertama atau kedua, sebelum ASI keluar. Cairan ini kaya sel darah putih pembuhun kuman, kaya zat anti infeksi, berprotein tinggi, rendah lemak dan karbohidrat, zat pencahar pembersih usus bayi baru lahir.
Awali kegiatan menyusui dalam waktu kurang lebih 1 jam setelah persalinan, karena pada saat itu bayi melakukan reflex isap paling kuat untuk menjebol aliran (kolostrum) ASI untuk pertama kalinya.
Gigihlah menyusui bayi di hari pertama dan kedua dan cegahlah pemberian cairan prelaktal (pramenyusui) seperti air gula atau susu formula dengan alas an ASI belum keluar. Sebab di hari pertama dan kedua, kolostrum ASI yang keluar sangat sedikit untuk ukuran kita, bisa jadi hanya satu sendok teh, namun itu sudah cukup untuk bayi.
2.       Susui bayi selama 6 bulan pertama secara ekslusif serta on demand. Ekslusif termasuk tidak memberikan air putih. Memberi ASI sesuai permintaan bayi sudah mencukupi kebutuhan gizinya secara seimbang pada 6 bulan pertama hidupnya.
3.       Susui bayi disertai pemberian makanan pendamping mulai usia 6 bulan. Bayi sudah  harus mendapatkan lebih banyak energy, protein, dan vitamin A. bayi berusia 7 bulan biasanya hanya perlu ASI 400ml dalam 24 jam. Jumlah ini dapat diberikan dalam dua kali menyusui, yaitu pagi dan malam. Selebihnya bayi harus diberi makanan pendamping berupa bubur susu 3 kali sehari dan camilan 2 kali (pagi dan sore).

Jadwal ASI 6 bulan :
06.00     : disusui
10.00     : bubur ASI
11.30     : jus buah
14.00     : tim saring
16.00     : jus sayur/biscuit
18.00     : ASI perah/tim saring
20.00     : disusui lagi.

Dari payudara ke cangkir
Kenapa cangkir?
·         Resiko kontaminasi lebih kecil. Cangkir mudah dibersihkan, menurunkan resiko diare, infeksi telinga dan kerusakan gigi.
·         Lebih mudah dibersihkan. Setelah dipakai, cukup dicuci dan digosok-gosok dalam air panas bersabun. Sesaat sebelum dipakai, cangkir dapat dicelup sebentar ke dalam air mendidih atau tuangkan air mendidih ke dalamnya (tidak perlu direbus), tetapi ini tidak harus.
·         Melatih bayi mengontrol kebutuhan ASI. Volume cairan per tegukan bayi lebih sedikit dan durasi minumnya lebih panjang dibandingkan selama bayi minum dari botol. Kondisi tersebut memberikan bayi kesempatan untuk menentukan sendiri kebutuhan dan kesanggupan minumnya. Ini sama dengan melatih bayi mengontrol sendiri porsi susunya tiap kali kita member minum, sehingga membantu menumbuhkan rasa percaya diri. Resiko kegemukan karena kelebihan gizi juga makin kecil.
·         Menciptakan kegiatan makan yang penuh kasih sayang.
·         Aman secara fisiologis. Selama minum ASI dari cangkir, bayi (premature) ternyata lebih stabil kondisinya secara fisiologis. Bukti: detak jantung yang lebih rendah, kadar oksigen jenuh lebih tinggi, dan kadar oksigen tidak jenuh lebih rendah.
·         Aman untuk kegiatan menyusui. Jika diberi asi perah lewat cangkir, bayi akan lebih bersemangat menyusu karena lebih mudah dan nyaman daripada minum dari cangkir. Jika diberi dengan botol, bayi dapat mengalami bingung puting, yaitu ketidak mampuan mengisap payudara secara efektif karena sudah terbiasa mengisap dot.
Cara :
·         Dudukkan bayi dipangkuan, bersandar tegak di lengan kita. Jika perlu, bedong tubuh bayi terlebih dulu agar lebih mudah ditegakkan. Bayi tidak tersedak jika mereka minum sambil duduk. Ia hanya akan tersedak jika minum sambil telentang dan asi mengalir terlalu cepat.
·         Pasang penutup dada/celemek
·         Dekatkan cangkir ke bibir bayi dan miringkan cangkir sehingga menyentuh bibir bayi
·         Pertahankan kemiringan cangkir sehingga bayi bisa menyesap ASI. Hindari menekan bibir bawah bayi, biarkan bayi minum dengan kecepatannya sendiri
·         Biarkan bayi memutuskan sendiri kapan ingin berhenti. Kalau sudah kenyang, biasanya ia menutup mulutnya dan tidak mau minum lagi. Tapi terkadang bayi menutup mulut hanya untuk berhenti sejenak, lalu mulai minum lagi.
·         Jika bayi minum terlalu sedikit, tambahkan porsi pemberian berikutnya. Atau majukan waktu minum lebih awal, terutama bila bayi terlihat lapar.

Membantu si kecil SENDAWA
·         Setelah bayi selesai menyusu, cobalah tegakkan tubuh bayi. Bila bayi tertidur setelah menyusu, lakukan dengan perlahan agar ia tidak terbangun. Letakkan wajahnya sedikit di bagian bawah salah satu bahu anda, setelah sebelumnya anda beri alas dengan sapu tangan lembut.
·         Sanggalah bagian tengkuk dan bokong bayi. Biarkan bayi bersendawa.
·         Angkat bayi menghadap anda. Sangga bagian tengkuk dan bokongnya, tunggulah sampai bayi bersendawa.
·         Bila sudah agak besar, cobalah pangku bayi tapi tetap anda sangga dadanya. Usap lembutlah bagian punggungnya. Tunggulah sampai si kecil bersendawa. Atau telungkupkan bai di pangkuan anda. Sangga bagian dada, letakkan bagian perut dipangkuan anda. Usap lembut bagian punggungnya, tunggu sampai si kecil bersendawa.

Sumber : Parents Guide.

No comments:

Post a Comment